Selasa, 10 Januari 2017

makalah tentang pembangunan jatidiri bangsa melalui batik



Pembangunan Jatidiri BangsaMelalui Pemakaian Batik
Terhadap Mahasiswa Ilmu Komunikasi
FISIP UNSOED 2016

Description: Logo-UNSOED.jpg
Anggota:
Bayu Azis Al-Dzikri ( F1C016012 )
Ibrahim Bramantia Putra ( F1C016015 )
Alma Fauziyah Permana ( F1C016016 )

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
TAHUN 2016/2017

 
A.   Latar Belakang Masalah

Batik merupakan salah kekayaan seni warisan budaya masa lampau, yang telah menjadikanNegara   Indonesia   memiliki   cirri   yang   khas   di   mancanegara. Perkembangan   batik   yang   sudahmenempuh perjalanan berabad-abad silam, telah melahirkan berbagai jenis dan corak batik yang khasdisetiap daerahnya.Kepopuleran batik Indonesia dikancah dunia. Untik itu bagai warga Negara Indonesia kita harusbangga dan ikut mempertahankan warisan budaya ini agar tidak punah dengan bergantinnya zaman.Dengan adanya karya tulis ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai warisan budaya Indonesia khususnya batik.Salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan di Indonesia adalah batik. Sejak Malaysia pernah mengklaim bahwa batik berasal dari Malaysia, barulah bangsa Indonesia tersadar dari mimpinya bahwa batik harus segera dilestarikan kembali keberadaannya. Dan sejak saat itu banyak motif batik bermunculan  kembali  bahkan  sudah  menjadi  tren  kalau  batik  merupakan  pakaian  khas  bangsa Indonesia.


B.   Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah yang telah di kemukakan.Maka rumusan masalah yang diangkat adalah :
1.   Bagaimanakah eksistensi Batik Nusantara
2.  Bagaimanakah pandangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed 2016 mengenai Pemakaian Batik
3.   Bagaimanakah deskripsi Batik Nusantara


C.   Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah yang dibuat adalah :

1.     Mengetahui eksistensi Batik Nusantara
2.     Mengetahui pandangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed 2016 mengenai pemakaian Batik
3.     Mengetahui deskripsi Batik Nusantara

D.   Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan dari makalah ini mempunyai dua
manfaat yaitu :
1.   Manfaat teoritis
Secara teoritis penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan yang berkaitan dengan Batik Indonesia
2.     Manfaat praktis
Melalui tulisan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menyumbangkan pemikiran terhadap Batik Indonesia dikalangan remaja, khusunya Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed 2016

  
E.   PEMBAHASAN

1.     Deskripsi Batik Indonesia
Ditinjau dari sejarah, asal usul batik bermula sejak abad ke-17 Masehi. Pada masa itu, corak batik ditulis-lukiskan pada daun lotar dan papan rumah adat Jawa. Awalnya, pola atau motif batik hanya didominasi oleh gambar tanaman atau binatang. Para pengrajin corak batik juga masih sangat terbatas jumlahnya. Mereka hanya membuat corak batik sebagai wujud pelampiasan hasrat seni dan keisengan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang. Pada perkembangannya, asal usul batik mulai menarik perhatian pembesar kerajaan Majapahit. Motif-motif abstrak, motif candi, awan, wayang beber, dan lain sebagainya mulai dikembangkan pada masa itu. Penulisan batik pun mulai ditujukan pada media yang berbeda. Kain putih atau kain-kain berwarna terang menjadi pilihan utama karena dianggap lebih tahan lama dan bisa digunakan untuk pemanfaatan yang lebih banyak. Kepopuleran kain batik kian bersinar. Pembesar-pembesar kerajaan Majapahit, Mataram, Demak, dan kerajaan-kerajaan setelahnya, menjadikan kain batik sebagai simbol budaya. Khusus pada masa pengaruh Islam, motif batik yang berwujud binatang ditiadakan. Penggunaan motif ini dianggap menyalahi syariat Islam sehingga tidak diperkenankan kecuali dengan menyamarkannya menggunakan lukisan-lukisan lain.
Terkait dengan teknik pembuatannya, pada masa itu batik tulis merupakan satu-satunya teknik yang digunakan. Dalam proses pengerjaannya, pewarnaan pun masih menggunakan bahan pewarna alami yang dibuat dari sendiri menggunakan tanaman-tanaman seperti daun jati, tinggi, mengkudu, pohon nila, dan soga. Sedangkan untuk bahan sodanya, para pembatik masa itu menggunakan soda abu dan tanah lumpur. Penggunaan kain batik yang sebelumnya hanya terbatas di lingkungan keraton, lambat laun mulai dikembangkan oleh rakyat jelata. Hal ini membuat corak batik kian beragam sesuai dengan minat dan jiwa seni para pembuatnya. Asal usul batik juga tak lepas dari perkembangan teknologi. Pada masa sebelumnya teknik batik tulis menjadi satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk membuat motif batik, setelah perang dunia I atau setelah modernisasi kian menjamur, teknik batik cap dan batik printing pun mulai dikenal. Kedua teknik batik ini sendiri dianggap sebagai teknik pembatikan yang sangat efisien dan tidak memakan banyak waktu, meskipun secara kualitas dinilai kurang memiliki nilai estetis. Sejarah perkembangan batik tidak hanya berhenti sampai di situ. Di era sekarang, batik bukan hanya dikenal sebagai corak pakaian semata. Berbagai pernik pelengkap penampilan dalam kehidupan sehari-hari seperti tas, sepatu, dasi, hingga helm, juga sudah menggunakan batik sebagai motifnya. Bahkan, pakaian-pakaian sekolah, kedinasan, dan lain sebagainya juga menggunakan motif ini sebagai pilihan utama.
Ternyata anak muda jaman sekarang sudah sadar dengan kebudayaannya sendiri (dalam hal ini adalah batik). Hal ini dibuktikan dengan pendapat mereka bahwa batik itu bukanlah barang kuno yang tidak bisa ‘diajak’ gaul. Eksistensi batik sampai hari ini mampu membuat anak-anak muda memandang batik sebagai warisan nenek moyang yang pantas dihargai dan dilestarikan. Cantik, keren, elegan, artistik, unik dan dapat digunakan oleh berbagai kalangan dalam setiap suasana, merupakan pandangan anak-anak muda terhadap batik. Selain itu, mereka juga sudah punya kesadaran bahwa batik sebagai warisan budaya haruslah dilestarikan dan dijadikan sebagai identitas bangsa Indonesia. Saking kentalnya nilai budaya yang terkandung dalam batik, ada yang sangat mengagumi filosofi dalam motif batik tersebut.
Sebagai orang yang mencintai batik, anak-anak muda ingin supaya ke depannya batik tetap bertahan di tengah derasnya modernisasi jaman. Mereka berharap dalam beberapa tahun ke depan batik dapat dikenal lebih banyak orang, tetap eksis di kalangan anak muda, dikembangkan dengan lebih kreatif, semakin dikenal di dunia internasional dan tentunya mereka ingin supaya rasa cinta bangsa Indonesia terhadap batik tak akan pernah luntur.

2.     Pandangan Mahasiswa terhadap Batik di Indonesia

Melalui wawancara kualitatif  dengan lima responden Mahasiswa aktif  Ilmu Komunikasi angkatan 2016 FISIP – UNSOED, Penulis memberikan sebuah pertanyaan, sebagai berikut :
a)     Seberapa penting Batik bagi anda, dan kelangsungan jatidiri bangsa ?
b)    Bagaimana pendapat anda mengenai pemakaian batik pada remaja saat ini, khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi 2016 FISIP – UNSOED ?
c)     Menurut anda bagaimana cara tepat untuk menarik minat remaja khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi 2016 FISIP – UNSOED untuk mengenakan Pakian Batik ?

Dengan adanya pertanyaan tersebut, maka hasil dari wawancara sebagai berikut :
                          
1.     Jawaban dari responden Maria Rosario Ersy Utari

a)     Menurut saya, Penting. Karena Batik adalah suatu identitas bangsa Indonesia. Jika sudah mencintai Batik, sama saja kita sudah mencintai negara kita sendiri.
b)    Menurut saya, ketertarikan teman-teman saya di Komunikasi 2016 terhadap batik kurang. Kebanyakan dari mereka lebih suka memakai pakaian yang meniru gaya barat. Seperti Jeans, Teng Top, Mini Set, Widges, Straight, dan lain sebagainya. Mereka memakai pakaian batik hanya ada acara tertentu. Misal, pemakaian batik pada saat mata kuliah JDU ( Jati Diri Unsoed ), atau saja jika ada acara yang penting, dan dianggap mendesak.
c)     Ya, Menurut saya perlu adanya pembaharuan dari corak batik itu sendiri. Mungkin corak batik sedikit lebih dimudakan. Selain pembaharuan corak, mungkin bisa model batik dibuat lebih menarik seiiring perkembangan zaman.
  
2.     Jawaban dari responden Aulia Sakina Nuranissa Putri
a)     Menurutku batik penting bagi keberlangsungan jati diri bangsa. Karena itu salah satu budaya kita yang tidak bisa ditemukan di negara lain. Di Indonesia saja, corak batik beragam.
b)    Masih kurang. Karena temen-temen aja, kalau hanya kuliah JDU, Bahasa Indonesia, dan Antropologi saja yang pakai batik. Karena di haruskan oleh dosen bersangkutan. Sebenarnya, kebijakan dosen itu tidak salah. Dengan memakai pakaian batik, cinta terhadap batik, tentu akan memunculkan kebanggaan kita sebagai warga negara. Kalau misal batik tidak dilestarikan , hilang sudah jati diri bangsa Indonesia.
c)     Mungkin, untuk menarik perhatian remaja untuk sadar bahwa batik itu adalah budaya bangsa, perlu adanya model batik yang trendy. Karena, kebanyakan teman saya menyebutkan bahwa corak batik itu katrok, dan tua.

3.     Jawaban dari responden Ngaisah
a)     Penting banget. Karena batik itu adalah budaya bangsa, yang mencirikan identitas bangsa. Jadi harus dijunjung tinggi.
b)    Kalau sekarang , cukup banyak teman-teman yang menggunakan batik. Saat kuliah, main, ataupun dalam keseharian. Misalnya dengan memakai pakaian tidur saat di rumah.
c)     Ketertarikan teman-teman dengan batik cukup baik. Tapi saja pakian batik ini bisa dipadupadankan dengan model yang baik
  
4.     Jawaban dari responden Yoga Iswara
a)     Penting, karena batik adalah identitas budaya, dan bangsa Indonesia. Indonesia terkenal akan batik yang juga merupakan warisan budaya yang mesti dipertahankan. Agar identitas bangsa tidak luntur.
b)    Untuk pemakaian batik dalam keseharian jarang. Paling hanya pada acara tertentu saja, dan jika ada kewajiban tertentu saja.
c)     Seharusnya model, dan corak batik harus bisa disesuaikan dengan arus zaman. Dengan trend, dan dikombinasikan dengan hal-hal menarik.

5.     Jawaban dari responden Novanto Prasetyo.
a)     Penting. Karena batik merupakan identitas, dan jatidiri bangsa Indonesia yang sudah mendunia. Yang harusnya dilestarikan oleh warganya.
b)    Tentang pemakaian batik sudah baik. Karena sekolah-sekolah membuat kebijakan hari yang dimana hari tersebut mengenakan batik sebagai salah satu pakaian resmi. Dan juga selain itu, pemakaian batik di kalangan mahasiswa terutama mahasiswa komunikasi 2016 FISIP-UNSOED cukup baik. Karena mulai sering dikenakan, walaupun itu sebagai suatu kebijakan dosen yang harus dijalankan.

F.    PENUTUP

a)    KESIMPULAN
Menggunakan baju batik, menyadari batik sebagai warisan budaya dan mencintai batik sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia merupakan alasan mengapa mereka mengatakan bahwa cara anak muda mengapresiasi batik itu sudah benar, meski tak ada standar khusus untuk menilai benar tidaknya cara kita menghargai batik. Yang jelas, beberapa di antara mereka tidak setuju jika masih ada anak muda yang menggunakan batik dengan terpaksa. Anak-anak muda seharusnya menggunakan batik dengan perasaan bangga terhadap budaya bangsanya sendiri, bukan karena pakaian tersebut sedang tren. Keharusan dari sekolah/kampus/tempat kerja untuk menggunakan baju batik pun sebaiknya dilaksanakan dengan senang hati.


G.  DAFTAR PUSTAKA

Prasetyarini, Ety Gina Lestari.2001,Penyebab Batik .Cetakan ke-1.Kharisma Media.Ygyakarta.
Wisanggeni, Roni Hidayat.2006,Batik Budaya Kita.Cetakan ke-2.Artha Pustaka.Ygyakarta.










H.   Lampiran Bukti Gambar Wawancara
                           Gambar 1. Responden Maria Rosario                        Gambar 2. Responden Aulia Sakina

Description: C:\Users\ASUS\Pictures\20161123_174214.jpg                           Gambar 3. Responden Ngaisah                                    Gambar 3. Responden Yoga Iswar
Description: C:\Users\pc11\Downloads\15666250_556259121249022_988781100_n.jpg
Gambar 5. Responden Novanto Prasetyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar