Pembangunan
Jatidiri BangsaMelalui Pemakaian Batik
Terhadap
Mahasiswa Ilmu Komunikasi
FISIP
UNSOED 2016
Anggota:
Bayu
Azis Al-Dzikri ( F1C016012 )
Ibrahim
Bramantia Putra ( F1C016015 )
Alma
Fauziyah Permana ( F1C016016 )
ILMU
KOMUNIKASI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
TAHUN
2016/2017
A.
Latar
Belakang Masalah
Batik
merupakan salah kekayaan seni warisan budaya masa lampau, yang telah
menjadikanNegara Indonesia memiliki
cirri yang khas
di mancanegara. Perkembangan batik
yang sudahmenempuh perjalanan
berabad-abad silam, telah melahirkan berbagai jenis dan corak batik yang
khasdisetiap daerahnya.Kepopuleran batik Indonesia dikancah dunia. Untik itu
bagai warga Negara Indonesia kita harusbangga dan ikut mempertahankan warisan
budaya ini agar tidak punah dengan bergantinnya zaman.Dengan adanya karya tulis
ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai warisan budaya Indonesia
khususnya batik.Salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan di Indonesia adalah
batik. Sejak Malaysia pernah mengklaim bahwa batik berasal dari Malaysia,
barulah bangsa Indonesia tersadar dari mimpinya bahwa batik harus segera
dilestarikan kembali keberadaannya. Dan sejak saat itu banyak motif batik
bermunculan kembali bahkan
sudah menjadi tren
kalau batik merupakan
pakaian khas bangsa Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
Berangkat
dari latar belakang masalah yang telah di kemukakan.Maka rumusan masalah yang
diangkat adalah :
1. Bagaimanakah
eksistensi Batik Nusantara
2. Bagaimanakah
pandangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed 2016 mengenai Pemakaian Batik
3. Bagaimanakah
deskripsi Batik Nusantara
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan dari
makalah yang dibuat adalah :
1. Mengetahui
eksistensi Batik Nusantara
2. Mengetahui
pandangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed 2016 mengenai pemakaian Batik
3. Mengetahui
deskripsi Batik Nusantara
D.
Manfaat
Penulisan
Manfaat penulisan dari
makalah ini mempunyai dua
manfaat yaitu :
1. Manfaat
teoritis
Secara teoritis penulisan makalah ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan yang berkaitan dengan Batik Indonesia
2. Manfaat
praktis
Melalui tulisan makalah ini diharapkan
mahasiswa dapat menyumbangkan pemikiran terhadap Batik Indonesia dikalangan remaja, khusunya
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed 2016
E.
PEMBAHASAN
1.
Deskripsi Batik
Indonesia
Ditinjau
dari sejarah, asal usul batik bermula sejak abad ke-17 Masehi. Pada masa itu,
corak batik ditulis-lukiskan pada daun lotar dan papan rumah adat Jawa.
Awalnya, pola atau motif batik hanya didominasi oleh gambar tanaman atau
binatang. Para pengrajin corak batik juga masih sangat terbatas jumlahnya.
Mereka hanya membuat corak batik sebagai wujud pelampiasan hasrat seni dan
keisengan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang. Pada perkembangannya, asal
usul batik mulai menarik perhatian pembesar kerajaan Majapahit. Motif-motif
abstrak, motif candi, awan, wayang beber, dan lain sebagainya mulai
dikembangkan pada masa itu. Penulisan batik pun mulai ditujukan pada media yang
berbeda. Kain putih atau kain-kain berwarna terang menjadi pilihan utama karena
dianggap lebih tahan lama dan bisa digunakan untuk pemanfaatan yang lebih
banyak. Kepopuleran kain batik kian bersinar. Pembesar-pembesar kerajaan
Majapahit, Mataram, Demak, dan kerajaan-kerajaan setelahnya, menjadikan kain
batik sebagai simbol budaya. Khusus pada masa pengaruh Islam, motif batik yang
berwujud binatang ditiadakan. Penggunaan motif ini dianggap menyalahi syariat Islam sehingga
tidak diperkenankan kecuali dengan menyamarkannya menggunakan lukisan-lukisan
lain.
Terkait
dengan teknik pembuatannya, pada masa itu batik tulis merupakan satu-satunya
teknik yang digunakan. Dalam proses pengerjaannya, pewarnaan pun masih
menggunakan bahan pewarna alami yang dibuat dari sendiri menggunakan
tanaman-tanaman seperti daun jati, tinggi, mengkudu, pohon nila, dan soga.
Sedangkan untuk bahan sodanya, para pembatik masa itu menggunakan soda abu dan
tanah lumpur. Penggunaan kain batik yang sebelumnya hanya terbatas di
lingkungan keraton, lambat laun mulai dikembangkan oleh rakyat jelata. Hal ini
membuat corak batik kian beragam sesuai dengan minat dan jiwa seni para
pembuatnya. Asal usul batik juga tak lepas dari perkembangan teknologi. Pada
masa sebelumnya teknik batik tulis menjadi satu-satunya cara yang bisa
dilakukan untuk membuat motif batik, setelah perang dunia I atau setelah
modernisasi kian menjamur, teknik batik cap dan batik printing pun mulai
dikenal. Kedua teknik batik ini sendiri dianggap sebagai teknik pembatikan yang
sangat efisien dan tidak memakan banyak waktu, meskipun secara kualitas dinilai
kurang memiliki nilai estetis. Sejarah perkembangan batik tidak hanya berhenti
sampai di situ. Di era sekarang, batik bukan hanya dikenal sebagai corak
pakaian semata. Berbagai pernik pelengkap penampilan dalam kehidupan
sehari-hari seperti tas, sepatu, dasi, hingga helm, juga sudah menggunakan
batik sebagai motifnya. Bahkan, pakaian-pakaian sekolah, kedinasan, dan lain
sebagainya juga menggunakan motif ini sebagai pilihan utama.
Ternyata anak muda jaman sekarang sudah
sadar dengan kebudayaannya sendiri (dalam hal ini adalah batik). Hal ini dibuktikan dengan
pendapat mereka bahwa batik itu
bukanlah barang kuno yang tidak bisa ‘diajak’ gaul. Eksistensi batik sampai
hari ini mampu membuat anak-anak muda memandang batik sebagai
warisan nenek moyang yang pantas dihargai dan dilestarikan. Cantik, keren,
elegan, artistik, unik dan dapat digunakan oleh berbagai kalangan dalam setiap
suasana, merupakan pandangan anak-anak muda terhadap batik.
Selain itu, mereka juga sudah punya kesadaran bahwa batik sebagai
warisan budaya haruslah dilestarikan dan dijadikan sebagai identitas bangsa
Indonesia. Saking kentalnya nilai budaya yang terkandung dalam batik,
ada yang sangat mengagumi filosofi dalam motif batik tersebut.
Sebagai
orang yang mencintai batik, anak-anak muda ingin supaya ke depannya batik tetap
bertahan di tengah derasnya modernisasi jaman. Mereka berharap dalam beberapa
tahun ke depan batik dapat dikenal lebih banyak orang, tetap eksis di kalangan
anak muda, dikembangkan dengan lebih kreatif, semakin dikenal di dunia
internasional dan tentunya mereka ingin supaya rasa cinta bangsa Indonesia terhadap
batik tak akan pernah luntur.
2. Pandangan
Mahasiswa terhadap Batik di Indonesia
Melalui
wawancara kualitatif dengan lima
responden Mahasiswa aktif Ilmu
Komunikasi angkatan 2016 FISIP – UNSOED, Penulis memberikan sebuah pertanyaan,
sebagai berikut :
a)
Seberapa penting Batik
bagi anda, dan kelangsungan jatidiri bangsa ?
b)
Bagaimana pendapat anda
mengenai pemakaian batik pada remaja saat ini, khususnya mahasiswa Ilmu
Komunikasi 2016 FISIP – UNSOED ?
c) Menurut
anda bagaimana cara tepat untuk menarik minat remaja khususnya mahasiswa Ilmu
Komunikasi 2016 FISIP – UNSOED untuk mengenakan Pakian Batik ?
Dengan
adanya pertanyaan tersebut, maka hasil dari wawancara sebagai berikut :
1.
Jawaban dari responden Maria
Rosario Ersy Utari
a)
Menurut saya, Penting.
Karena Batik adalah suatu identitas bangsa Indonesia. Jika sudah mencintai
Batik, sama saja kita sudah mencintai negara kita sendiri.
b)
Menurut saya,
ketertarikan teman-teman saya di Komunikasi 2016 terhadap batik kurang.
Kebanyakan dari mereka lebih suka memakai pakaian yang meniru gaya barat.
Seperti Jeans, Teng Top, Mini Set,
Widges, Straight, dan lain sebagainya. Mereka memakai pakaian batik hanya
ada acara tertentu. Misal, pemakaian batik pada saat mata kuliah JDU ( Jati
Diri Unsoed ), atau saja jika ada acara yang penting, dan dianggap mendesak.
c) Ya,
Menurut saya perlu adanya pembaharuan dari corak batik itu sendiri. Mungkin
corak batik sedikit lebih dimudakan. Selain pembaharuan corak, mungkin bisa
model batik dibuat lebih menarik seiiring perkembangan zaman.
2.
Jawaban dari responden
Aulia Sakina Nuranissa Putri
a)
Menurutku batik penting
bagi keberlangsungan jati diri bangsa. Karena itu salah satu budaya kita yang
tidak bisa ditemukan di negara lain. Di Indonesia saja, corak batik beragam.
b)
Masih kurang. Karena
temen-temen aja, kalau hanya kuliah JDU, Bahasa Indonesia, dan Antropologi saja
yang pakai batik. Karena di haruskan oleh dosen bersangkutan. Sebenarnya,
kebijakan dosen itu tidak salah. Dengan memakai pakaian batik, cinta terhadap batik,
tentu akan memunculkan kebanggaan kita sebagai warga negara. Kalau misal batik
tidak dilestarikan , hilang sudah jati diri bangsa Indonesia.
c)
Mungkin, untuk menarik
perhatian remaja untuk sadar bahwa batik itu adalah budaya bangsa, perlu adanya
model batik yang trendy. Karena,
kebanyakan teman saya menyebutkan bahwa corak batik itu katrok, dan tua.
3.
Jawaban dari responden Ngaisah
a)
Penting banget. Karena
batik itu adalah budaya bangsa, yang mencirikan identitas bangsa. Jadi harus
dijunjung tinggi.
b)
Kalau sekarang , cukup
banyak teman-teman yang menggunakan batik. Saat kuliah, main, ataupun dalam
keseharian. Misalnya dengan memakai pakaian tidur saat di rumah.
c)
Ketertarikan
teman-teman dengan batik cukup baik. Tapi saja pakian batik ini bisa dipadupadankan
dengan model yang baik
4.
Jawaban dari responden
Yoga Iswara
a)
Penting, karena batik
adalah identitas budaya, dan bangsa Indonesia. Indonesia terkenal akan batik
yang juga merupakan warisan budaya yang mesti dipertahankan. Agar identitas
bangsa tidak luntur.
b)
Untuk pemakaian batik
dalam keseharian jarang. Paling hanya pada acara tertentu saja, dan jika ada
kewajiban tertentu saja.
c)
Seharusnya model, dan
corak batik harus bisa disesuaikan dengan arus zaman. Dengan trend, dan dikombinasikan dengan hal-hal
menarik.
5.
Jawaban dari responden
Novanto Prasetyo.
a)
Penting. Karena batik
merupakan identitas, dan jatidiri bangsa Indonesia yang sudah mendunia. Yang
harusnya dilestarikan oleh warganya.
b)
Tentang pemakaian batik
sudah baik. Karena sekolah-sekolah membuat kebijakan hari yang dimana hari
tersebut mengenakan batik sebagai salah satu pakaian resmi. Dan juga selain
itu, pemakaian batik di kalangan mahasiswa terutama mahasiswa komunikasi 2016
FISIP-UNSOED cukup baik. Karena mulai sering dikenakan, walaupun itu sebagai
suatu kebijakan dosen yang harus dijalankan.
F.
PENUTUP
a)
KESIMPULAN
Menggunakan
baju batik, menyadari batik sebagai warisan budaya dan mencintai batik sebagai
salah satu kekayaan budaya Indonesia merupakan alasan mengapa mereka mengatakan
bahwa cara anak muda mengapresiasi batik itu sudah benar, meski tak ada standar
khusus untuk menilai benar tidaknya cara kita menghargai batik. Yang jelas,
beberapa di antara mereka tidak setuju jika masih ada anak muda yang
menggunakan batik dengan terpaksa. Anak-anak muda seharusnya menggunakan batik
dengan perasaan bangga terhadap budaya bangsanya sendiri, bukan karena pakaian
tersebut sedang tren. Keharusan dari sekolah/kampus/tempat kerja untuk
menggunakan baju batik pun sebaiknya dilaksanakan dengan senang hati.
G. DAFTAR PUSTAKA
Prasetyarini, Ety Gina Lestari.2001,Penyebab Batik .Cetakan ke-1.Kharisma Media.Ygyakarta.
Wisanggeni, Roni Hidayat.2006,Batik Budaya Kita.Cetakan
ke-2.Artha Pustaka.Ygyakarta.
H.
Lampiran Bukti
Gambar Wawancara
Gambar 1. Responden Maria Rosario Gambar 2. Responden
Aulia Sakina
Gambar 3. Responden Ngaisah Gambar 3. Responden Yoga Iswar
Gambar 5. Responden Novanto Prasetyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar