Rabu, 15 November 2017

Kognisi Sosial, Persepsi, dan Atribusi

A.   Kognisi Sosial

Menurut Bron dan byrne (2000), kognisis sosial merupakan cara individu untuk menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi mengenai kejadian atau peristiwa-peristiwa sosial. Menurut Bargh, dan Higgins kognisi sosial adalah bagaimana cara kita berfikir tentang dunia sosial, bagaimana cara mencoba kita untuk memahaminya dan bagaimana cara kita memahami diri kita dan tempat kit didalam dunia itu, jadi secara singkat kognisi sosial adalah tatacara kita mengiterpretasikan, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi tentang dunia sosial yang terjadi secara otomatis.
Komponen dasar kognisi sosial adalah skema. Skema adalah struktur mental yang membantu kita mengorganisasikan informasi sosial, dan menuntun prosesnya. Skema berkisar pada suatu subyek tertentu. Skema di otak kita terbentuk berdasarkan pengalaman yang pernah kita alami sendiri atau diceritakan oleh orang lain.
Di dalam kognisi sosial ini, terdapat faktor-faktor yang menimbulkan kesalahan, yaitu
1.      Bias Negativitas, yaitu sebuah kecenderungan yang memberikan perhatian lebih pada informasi yang negativ. Dibandingkan dengan informasi positif, satu informasi negativ akan memiliki pengaruh lebih kuat.
2.      Bias optimistic, yaitu suatu predisposisi untuk mengharapkan agar segala sesuatu dapat berakhir baik. Banyak orang percaya bahwa mereka memiliki kemungkinan lebih besar dari orang lain untuk mengalami peristiwa negativ dan kemungkinan kecil mengalami peristiwa negativ.
3.      Kerugian yang mungkin terjadi akibat terlalu banyak berpikir, maksudnya adalah jika kita terlalu banyak berpkir dapat menyeret kita ke dalam kesulitan kognitif yang serius. Mencoba berpikir sistematis dan rasional mengenai hal penting adalah penting.
4.      Pemikiran konterfaktual, yaitu memikirkan sesuatu yang berlawanan dari keadaan sekarang. Efek dari memikirkan “apa yang akan terjadi seandaiya...”
5.      Pemikiran magis, yaitu berpikir dengan melibatkan asumsi yang tidak didasari alasan yang rasional.
6.      Menekan pikiran, yaitu usaha untuk mencegah pikiran tertentu memasuki alam kesadaran. Proses ini melibatkan dua komponen yaitu proses pemantauan otomatis yang mencari tand adanya pemikiran yang tidak diinginkan yang memaksa untuk muncul kealan sadar. Ketika pikiran tersebut terdeteksi, proses kedua akan muncul yaitu mencegah agar pikiran tersebut tetap berada diluar kesadaran tanpa mengganggu pikiran lain.

Afeksi dan kognisi sosial sebenarnya mempunyai keterkaitan, terlihat ketika perasaan dan suasana hati memiliki pengaruh yang kuat terhadap beberapa aspek kognisi, dan kondisi juga berperan kuat pada perasaan dan suasana hati kita. Suasana hati saat ini dapat secara kuat memengaruhi reaksi kita terhadap rangsang yang baru pertama kita temui. Pengaruh afek lainnya adalah pengaruh pada ingatan. Ingatan yang bergantung pada suasana hati ( Mood Dependent Theory ), yaitu apa yang kita ingat saat berada dalam suasana hati tertentu, sebagian besar ditentukan oleh apa yang kita pelajari sebelumnya ketika kita berada dalam suasana hati tersebut. Pengaruh kedua adalah efek kesesuaian hati ( Mood Congruence Effects ) yaitu kecenderungan untuk menyimpang atau mengingat informasi positif ketika berada dalam suasana hati positif dan informasi negatif  keika berada dalam suasana hati negatif. Suasana hatu saat ini juga berpengaruh pada komponen kognisi lain yaitu kreatifitas. Informasi yang emosional atau emotional information yaitu suatu proses dimana penilaian, emosi, atau perilaku kita dipengaruhi oleh pemrosesan mental yang tidak disadari dan tidak terkontrol
Kognisi juga dapat mempengaruhi afeksi yang dijelaskan oleh teori emosional dua factor (two-factor theory of emotion) (Schachter, 1964) yang menjelakan bahwa kita sering tidak mengetahui perasaan atu sikap kita sendiri. Sehingga, kita menyimpulkannya dari lingkungan—dari situasi di mana kita mengalami reaksi-reaksio internal ini. Contohnya: ketika kita mengalami perasaan tertentu atas kehadiran seseorang yang menarik, kita menyimpulkan bahwa kita sedang jatuh cinta. Selain itu, kognisi bisa mempengaruhi emosi melalui aktivitas skema yang di dalamnya terdapat komponen afektif yang kuat. Skema atau stereotip yang teraktivasi dengan kuat dapat sangat berpengaruh pada perasaan atau suasana hati kita saat ini. Selain itu, Pikiran bisa mempengaruhi afeksi melibatkan usaha kita dalam mengatur emosi kita

B.   Persepsi
Setiap orang mempunyai pendapat atau pandangan yang berbeda dalam melihat suatu hal (obyek) yang sama. Perbedaan pandangan ini akan dapat ditindak lanjuti dengan perilaku atau tindakan yang berbeda pula. Pandangan itu disebut sebagai persepsi. Persepsi seseorang akan menentukan bagaimana ia akan memandang dunia. 
Wagner dan Hollenbeck (1995:136) mengemukakan pendapatnya bahwa: “We human beings have five senses through which we experience the world around us; sight, hearing, touch, smell and taste. Perception is the process by which individuals select, organize, store and interpret the information gathered from these senses”. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa kita manusia memiliki lima indera dimana lewat indera-indera tersebut kita bisa mengalami dunia yang ada disekitar kita; yaitu lewat indera penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman dan pengecap. Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengelola, menyimpan dan menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dari indera-indera tersebut.  Pendapat Wagner dan Hollenbeck tersebut mirip dengan Robbins (2003:160) yang mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Sejumlah faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Robbins adalah pelaku persepsi, obyek atau target yang dipersepsikan dan situasi. Di antara karakteristik pribadi dari pelaku persepsi yang lebih relevan mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspektasi). Obyek atau target bisa berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat-sifat obyek atau target itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya.

Situasi adalah konteks objek atau peristiwa, yang meliputi unsur-unsur lingkungan sekitar dan waktu. Kita semua sadar akan lingkungan kita, namun tidak semuanya sama pentingnya menurut persepsi kita. Kita menyimak beberapa data dan membuang yang lainnya. Setiap orang menerima begitu banyak data-data sensoris sehingga tidak mungkin untuk memprosesnya semua. Otak membawa data-data itu melewati suatu perceptual filter yang akan menahan beberapa bagian (selective attention) dan membuang yang lainnya. Perceptual selectivity adalah proses dimana seseorang menyaring dan memilih berbagai objek dan stimuli yang bersaing untuk memperoleh perhatian. Orang biasanya akan fokus pada stimuli yang memenuhi kebutuhan mereka dan konsisten dengan sikap, nilai dan personaliti mereka. Karakteristik dari stimuli itu sendiri juga akan mempengaruhi proses perceptual selectivity. Orang cenderung akan memperhatikan stimuli yang menonjol dari stimuli lainnya atau yang lebih kuat dari stimuli lainnya. Orang juga cenderung akan lebih memperhatikan segala sesuatu yang familiar dengan mereka (Daft, 2003).

Persepsi selektif
Persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang yang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan SIKAP sikap seseorang. Kekonstanan Persepsi Di dalam pembelajaran persepsi kita perlu untuk mengenal tentang kekonstanan dari persepsi itu sendiri (konsistensi), yaitu persepsi bersifat tetap yang dipengaruhi oleh pengalaman. Kekonstanan persepsi tersebut meliputi bentuk, ukuran, dan warna. Salah satu contoh kekonstanan persepsi, yaitu ketika kita meminum susu ditempat yang gelap maka kita tidak akan menyebut warna susu tersebut hitam, melainkan kita akan tetap menyebut warna susu adalah putih meski di dalam kegelapan warna putih sebenarnya tidak tampak. Begitu pula saat kita melihat uang logam dari arah samping, kita tetap akan menyebut uang logam tersebut berbentuk bundar. Padahal apabila kita melihat dari samping maka sebenarnya kita melihat uang logam tersebut berbentuk pipih. Itulah yang disebut dengan kekonstanan persepsi, kita memberikan persepsi terhadap suatu obyek berdasarkan pengalaman yang kita peroleh sebelumnya Jenis-jenis persepsi Berdasarkan proses pemahaman terhadap suatu rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera manusia menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1.       Persepsi visual adalah Persepsi didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik sebelum kita melihat atau masih membayangkan dan sesudah melakukan pada objek yang dituju. Persepsi visual ini merupakan persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks keseharian.
2.       Persepsi auditori adalah Persepsi yang didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
3.       Persepsi perabaan Persepsi yang didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
4.       Persepsi penciuman atau olfaktori adalah Persepsi didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
5.       Persepsi pengecapan atau rasa adalah Persepsididapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.

Bimo Walgito menyatakan bahwa persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya. Davidoff  berpendapat bahwa persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu. Bower memberikan definisi yang hampir sama dengan kedua tokoh di atas bahwa persepsi adalah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu.
Persepsi dalam arti sempit : adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu . Dalam arti luas : adalah pandangan atau pengertian , yaitu bagaimana seeseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan didalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterprestasi stimulus (rangsangan) yang diteriman oleh alat indera seperti mata, telinga, dan hidung (Matlin, 1989; Solso,1988). Secara singkat dapat dikatakan bahwa prsepsi merupakan suatu proses menginterprestasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem indera manusia. Misalnya pada waktu seorang melihat sebuah gambar, membaca tulisan, atau mendengar suara tertentu, ia akan melakukan interprestasi berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya dan relevan dengan hal-hal itu. Presepsi mencakup dua proses yaitu bottom-up atau data driven processing (aspek stimulus), dan top-down atau conceptually driven processing (aspek pengetahuan seseorang). Hasil persepsi seseorang mengenai sesuatu objek disamping dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri, juga pengetahuan seseorang mengenai objek itu. Ada tiga aspek dalam presepsi yang dianggap sangat relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.Persepsi disini memiliki tiga dimensi, yaitu
1.      Dimensi evaluasi yaitu penilaian untuk memutuskan sifat baik buruk, disukai-tidak disukai, positif-negatif pada orang lain. 
2.      Dimensi potensi yaitu kualitas dari orang sebagai stimulus yang diamati (kuat-lemah, sering-jarang, jelas-tidak jelas). 
3.      Dimensi aktivitas yaitu sifat aktif atau pasifnya orang sebagai stimulus yang diamati. 
Berdasarkan tiga dimensi tersebut, maka persepsi sosial didasarkan pada dimensi evaluatif, yaitu untuk menilai orang. Penilaian ini akan menjadi penentu untuk berinteraksi dengan orang selanjutnya. Artinya, persepsi sosial timbul karena adanya kebutuhan untuk mengerti dan meramalkan orang lain. Maka dalam persepsi sosial tercakup tiga hal yang saling berkaitan, yaitu : 
1.       Aksi orang lain, yaitu tindakan individu yang berdasarkan pemahaman tentang orang lain yang dinamis, aktif dan independen. 
2.      Reaksi orang lain, merupakan aksi individu menghasilkan reaksi dari individu, karena aksi individu dan orang lain tidak terpisah. Pemahaman individu dan cara pendekatannya terhadap orang lain mempengaruhi perilaku orang lain itu sehingga timbul reaksi. 
3.      aInteraksi dengan orang lain, yaitu reaksi dari orang lain mempengaruhi reaksi balik yang akan muncul. Dalam usaha menginterpretasi orang lain sering digunakan dimensi-dimensi tertentu

C.   Atribusi
Kajian tentang atribusi pada awalnya dilakukan oleh Frizt Heider (1958). Menurut Heider, setiap individu pada dasarnya adalah seseorang ilmuwan semu (pseudo scientist) yang berusaha untuk mengerti tingkah laku orang lain dengan mengumpulkan dan memadukan potongan-potongan informasi sampai mereka tiba pada sebuah penjelasan masuk akal tentang sebab-sebab orang lain bertingkah laku tertentu. Dengan kata lain seseorang itu selalu berusaha untuk mencari sebab mengapa seseorang berbuat dengan cara-cara tertentu. Misalkan kita melihat ada seseorang melakukan pencurian. Sebagai manusia kita ingin mengetahui penyebab kenapa dia sampai berbuat demikian. Dua fokus perhatian di dalam mencari penyebab suatu kejadian, yakni sesuatu di dalam diri atau sesuatu di luar diri. Apakah orang tersebut melakukan pencurian karena sifat dirinya yang memang suka mencuri, ataukah karena faktor di luar dirinya, dia mencuri karena dipaksa situasi, misalnya karena dia harus punya uang untuk membiayai pengobatan anaknya yang sakit keras. Bila kita melihat/menyimpulkan bahwa seseorang itu melakukan suatu tindakan karena sifat-sifat kepribadiannya (suka mencuri) maka kita telah melakukan atribusi internal (internal attribution). Tetapi jika kita melihat atau menyimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh seseorang dikarenakan oleh tekanan situasi tertentu (misalnya mencuri untuk membeli obat) maka kita melakukan atribusi eksternal (external attribution). Proses atribusi telah menarik perhatian para pakar psikologi sosial dan telah menjadi objek penelitian yang cukup intensif dalam beberapa dekade terakhir. Cikal bakal teori atribusi berkembang dari tulisan Fritz Heider (1958) yang berjudul “Psychology of Interpersonal relations). Dalam tulisan tersebut Heider menggambarkan apa yang disebutnya “native theory of action”, yaitu kerangka kerja konseptual yang digunakan orang untuk menafsirkan, menjelaskan, dan meramalkan tingkah laku seseorang. Dalam kerangka kerja ini, konsep intensional (seperti keyakinan, hasrat, niat, keinginan untuk mencoba dan tujuan) memainkan peran penting.
Menurut Heider ada dua sumber atribusi tingkah laku: (1). Atribusi internal atau atribusi disposisional. (2).Atribusi eksternal atau atribusi lingkungan. Pada atribusi internal kita menyimpulkan bahwa tingkah laku seseorang disebabkan oleh sifat-sifat atau disposisi (unsur psikologis yang mendahului tingkah laku). Pada atribusi eksternal kita menyimpulkan bahwa tingkah laku seseorang disebabkan oleh situasi tempat atau lingkungan orang itu berada. Dua teori yang paling menonjol dari segi konsep dan penelitian, yaitu teori inferensi terkait (correspondence inference) dari Jones dan Davis (1965) dan teori ko-variasi Kelley (Kelly’s covarioance Theory) yang dirumuskan oleh Harlod Kelley (1972).
Teori Atribusi memiliki tiga asumsi dasar, yaitu Pertama orang berusaha untuk menentukan penyebab perilaku. Bila merasa ragu, mereka akan mencari informasi yang akan membantu mereka menjawab pertanyaan. Asumsi kedua adalah orang membagi penyebab secara sistematis, dan asumsi ketiga adalah penyebab yang dihubungkan mempunyai dampak terhadap perasaan dan perilaku yang memandangnya





Daftar Pustaka

Aronson, E., Wilson, T.D. & Akert, R.M. (2003). Psikologi Sosial. Atas Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Heider, F. (1958). Psikologi Hubungan Interpersonal. New York: Wiley.
Jones, EE, DE Kannouse, HH Kelley, RE Nisbett, S. Valins, dan B. Weiner, Eds. (1972). Atribusi: Pasrah Penyebab Perilaku. Morristown, NJ: Umum Tekan Belajar.
Harvey, J.H. & Lelah, G. (1985). Atribusi: Isu Dasar dan Aplikasi, Academic Press, San Diego.

Weiner, B. (1974). Motivasi berprestasi dan teori atribusi. Morristown, N.J.: Umum Tekan Belajar.

komunitas virtual dalam komunikasi cyber

A.    Pengertian Komunitas

Komunitas merupakan suatu kelompok yang di dalamnya setiap anggota disatukan oleh persaman visi dan misi serta tujuan. “Dalam ruang lingkup komunikasi, komunitas masuk ke dalam konteks komunikasi organisasi dimana individu yang bersama-sama, melalui suatu hirarki pangkat dan pembagian kerja berusaha mencapai tujuan tertentu” (Rogers dan Rogers dalam Moss dan Tubs, 2005:164). Tujuan yang hendak dicapai merupakan alasan yang melatarbelakangi terbentuknya komunitas. Hal tersebut dapat kita lihat pada komunitas-komunitas yang ada di sekitar yang terbentuk berdasarkan kesamaan yang mereka miliki, mulai dari kesamaan hobby sehingga terbentuk komunitas gank motor, komunitas Hijabers, dan komunitas-komunitas lain, serta kian maraknya komunitas sosial yaitu komunitas yang terbentuk atas dasar kesadaran sosial yang tinggi.
 Komunitas sosial adalah organisasi non profit yang didalamnya setiap anggota merumuskan visi, misi, serta tujuan mereka dan merealisasikan visi, misi, serta tujuan tersebut ke dalam tindakan nyata. Dengan tujuan tersebut, komunitas sosial pada umumnya bergerak untuk meningkatkan kesadaran sosial pada masyarakat dengan menggerakkan kegiatan melalui sektor pendidikan, sejarah, budaya dan lain-lain. Implikasi positif dari keberadaan media baru mampu digunakan sebagai media yang memprasaranai tercetusnya gerakan perubahan sehubungan dengan informasi faktual yang bisa didapatkan melalui media baru. Perkembangan media baru sebagai media yang tengah popular ikut andil dalam gerakan perubahan yang dilakukan oleh generasi muda. Media baru digunakan oleh generasi muda sebagai partner dalam melakukan gerakan perubahan. Berbagai konten dari media baru mempermudah proses penyampaian dan distribusi informasi. Senyum community sebagi suatu komunitas sosial yang mengusung konsep gerakan perubahan tentunya juga memanfaatkan media baru untuk memudahkan  persuasi dan menyebarluaskan informasi.






B.     Pengertian Komunitas Virtual, dan Ruang Lingkup Virtual

Seiring kemajuan jaman, saat ini telah banyak bermunculan berbagai jenis komunitas. Salah satu jenis komunitas yang ada saat ini adalah komunitas virtual. Komunitas virtual adalah kelompok orang yang terbiasa menggunakan multimedia untuk berkomunikasi. Karena terbiasa menggunakan multimedia, maka terbiasa pula dengan virtual reality. Virtual reality sendiri merujuk pada keadaan dan kondisi lingkungan yang “menyelubungi” atau “menghidupkan secara sensual”, yang diperoleh seseorang individu dengan cara menghubungkan dirinya ke komputer dan internet. Bisa saja muncul penilaian bahwa komunitas virtual bukan komunitas yang nyata sesuai dengan konsep sosiologi, melainkan komunitas semu. Tetapi, interaksi antara individu dalam komunitas virtual adalah nyata. Bagi para anggota komunitas virtual tidak pernah mempersoalkan semu atau tidak. Bagi anggota komunitas, yang penting bisa beraktualisasi dan bisa memuaskan kerinduan dan kebutuhan informasi. Selanjutnya, komunitas virtual adalah sebuah grup dimana anggotaanggotanya terkoneksi dengan teknologi informasi, khususnya Internet. Mengindikasikan variasi kelompok sosial yang sudah mulai terkoneksi ke Internet. Dapat diartikan juga bahwa virtual community adalah kelompok yang interaktif, dibangun atas dasar konsep many-to-many communications didesain untuk menarik anggota, sehingga terlibat lebih dalam di dalam komunitas, mempunyai satu fokus yang membuat anggota komunitas tersebut datang kembali. Komunitas ini juga dapat berkembang menjadi sebuah elemen yang dapat dikomersilkan. Sedangkan menurut Laudon dan Traver mengemukakan bahwa aspek penting dalam membangun komunitas virtual yang efektif bukan hanya sekedar berisi percakapan, chat dan pesan. Tetapi juga memerlukan manajemen, koordinator, kepemipinan, keahlian, pengetahuan dan koordinasi. Manajer dibutuhkan untuk mengatur perkembangan teknologi dan konten. Staf dibutuhkan untuk menjalankan operasional komunitas virtual. Desainer user interface sangat dibutuhkan untuk memperbaiki fitur yang masih memiliki kekurangan berdasarkan kritik dan saran dari anggota. Admin juga dibutuhkan untuk mengawasi dan mengontrol apa saja topik yang boleh didiskusikan agar tidak melanggar perturan yang ada dan tidak melenceng dari topik utama.

Adapun ciri-ciri komunitas virtual yang ditawarkan oleh Reingold sama halnya seperti komunitas di dunia nyata, virtual community adalah sebuah komunitas yang terbentuk atas dasar adanya:

1.       Kesamaan Hobi
Orang atau sekelompok orang membentuk sebuah komunitas diperlukan adanya kesamaan hobi/interest. Begitupun dalam Virtual Community. Kesamaan menjadi penting untuk membentuk sebuah komunitas yang solid.
2.       Adanya interaksi yang teratur
Interaksi yang teratur menjadi penting untuk menjaga kontak dan kekompakan antar anggota komunitas.
3.       Adanya identifikasi atau identitas.
Identitas, sebagai pengenal masing-masing anggota komunitas, mutlak harus terpenuhi. Dimana setiap orang memiliki identitas yang unik. Identitas bisa berupa nick name (dalam IRC), atau pun alamat email (dalam milis).
4.       Fokus yang khusus terhadap satu hal.
Dalam setiap komunitas, harus ada hal yang khusus terhadap satu hal. hal tersebut biasanya berupa topik, kesamaan hobi/interest.
5.       Integrasi atau kesamaan antara isi diskusi dengan komunikasi yang berlangsung.
6.       Isi diskusi harus sama dengan topik dalam komunitas tersebut.
Hal ini penting untuk menjaga supaya diskusi tetap berada pada jalurnya (sesuai topik dalam komunitas).
7.       Keterbukaan suatu akses untuk informasi Dalam virtual community, harus ada keterbukaan akses untuk informasi dan orientasi komersial.
Karena tiap anggota komunitas memiliki hak yang sama dalam mendapatkan informasi. Sehingga setiap informasi yang dipunyai di-share kepada seluruh anggota komunitas



Selain mempunyai ciri-ciri, komunitas online mempunyai kelebihan atau keuntungan yang diperoleh sebagai berikut:
1.      Sebagian besar anggota sebuah komunitas nyata memanfaatkan komunitas online sebagai media berbagi yang nyaman dan leluasa
2.      Tidak semua komunitas nyata mempunyai komunitas online, tetapi akan lebih baik jika keduanya saling melengkapi dan dimanfaatkan
3.      Dengan adanya sebuah komunitas online, maka anggotanya akan memperoleh manfaat yang lebih besar jika dibanding suatu komunitas nyata tanpa komunitas online Keunggulan dengan adanya keberadaan komunitas online melahirkan cara komunikasi yang tidak terikat oleh jarak dan waktu, sehingga dimungkinkan untuk mempererat solidaritas antar anggota (karena sering berkomunikasi)

Menurut Laudon dan Traver, komunitas virtual dapat dikelompokkan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah dengan mengelompokkan anggota komunitas berdasarkan berbagai minat ataupun profesi yang sama, misalnya sebagai pedagang, pemain, penggemar, atau sekumpulan orang yang mempunyai ketertarikan terhadap suatu hal yang sama. Pengelompokan ini mengelompokkan lima tipe komunitas. Selanjutnya Laudon dan Traver membagi komunitas virtual menjadi beberapa tipe yaitu:
1.       General (umum) yaitu Tempat berkumpul secara online untuk mendiskusikan topik yang umum dan saling berkomunikasi.
2.       Practice (penemu/pengamat/peneliti) yaitu Komunitas dari para praktisi, penemu dari benda-benda seni sejarah, pencipta musik, kode komputer.
3.       Interest (minat/ketertarikan) yaitu Komunitas yang dibangun berdasarkan kesamaan minat/ketertarikan yang sama pada suatu hal, misalnya game, olahraga, musik, politik, kesehatan, keuangan, gaya hidup.
4.        Affinity (kesamaan kategori) yaitu Komunitas dimana para anggotanya memiliki kesamaan kategori demografi atau geografi. Contohnya wanita, pria, keturunan arab amerika, keturunan tionghoa.
5.        Sponsored (Sponsor) yaitu Komunitas yang dibuat oleh badan usaha komersial, pemerintah, dan organisasi non profit untuk maksud dan tujuan yang beragam; digunakan untuk menarik perhatian pengunjung, pelanggan, dan untuk meningkatkan pendapatan
Berdasarkan uraian diatas Laudon dan Traver telah menyimpulkan komunitas online adalah area dimana orang-orang dapat berbagi pendapat dan dapat berinteraksi secara online. Selanjutnya Laudon dan Traver mengemukakan bahwa aspek penting dalam membangun komunitas virtual yang efektif bukan hanya sekedar berisi percakapan, chat dan pesan. Tetapi juga memerlukan manajemen, koordinator, kepemipinan, keahlian, pengetahuan dan koordinasi. Manajer dibutuhkan untuk mengatur perkembangan teknologi dan konten. Staf dibutuhkan untuk menjalankan operasional komunitas virtual. Desainer user interface sangat dibutuhkan untuk memperbaiki fitur yang masih memiliki kekurangan berdasarkan kritik dan saran dari anggota. Admin juga dibutuhkan untuk mengawasi dan mengontrol apa saja topik yang boleh didiskusikan agar tidak melanggar perturan yang ada dan tidak melenceng dari topik utama. Komunitas virtual dapat dikelompokkan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah dengan mengelompokkan anggota komunitas berdasarkan berbagai minat ataupun profesi yang sama, misalnya sebagai pedagang, pemain, penggemar, atau sekumpulan orang yang mempunyai ketertarikan terhadap suatu hal yang sama.


















DAFTAR PUSTAKA

Jim Ife dan Frank Frank Tesoriero. 2008. Community Development. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Laudon, Traver .2003. Essentials of Management Information System. Fifth edition. PrenticeHall .,Upper Saddle River, New Jersey

Nadhya Abrar. 2002. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Zaphiris dan Ang (2010). Social Computing and Virtual Communities. Florida: Chapman & Hall/CRC


aplikasi teori Psikologi Komunikasi

1.      Contoh berita yang berkaitan dengan teori psikoanalisis

Polisi masih menyelidiki kasus mutilasi bayi yang diduga dilakukan ibu kandungnya di perumahan mewah, The Gading Residence, Blok B-5-S Nomor 9, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Rabu (20/10/2017), di rumah inilah petugas Polsek Kelapa Gading menemukan potongan-potongan tubuh bayi dalam septic tank yang berada di teras rumah tersangka. Kasus mutilasi ini terbongkar berkat kecurigaan seorang kuli bangunan yang kala itu curiga melihat sesosok bayi terbungkus selimut di atas loteng.Lantaran panik kepergok pekerja bangunan yang tengah merenovasi rumah, Yuni, asisten rumah tangga (ART) di keluarga itu lalu membuang bayi tersebut ke kloset kamar mandi sang majikan. Tindakan sadis tersebut diakuinya karena takut aibnya terbongkar.Atas perbuatannya, Yuni kini ditetapkan tersangka dan mendekam di tahanan Polsek Kelapa Gading. Petugas berencana memeriksakan kondisi kejiwaan tersangka ke rumah sakit untuk mengetahui motif pembunuhan. ( sumber : Liputan6.com )
Psikoanalisa merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang berpandangan bahwa manusia lahir telah membawa warisan ( kecerdasan, libido seksual, dan dorogan perilaku yang berorientasi pada kesenangan) dari orangtua yang melahirkan. Dari hal ini psikoanalisa dapat digolongkan dalam aliran nativisme lawan dari empirisme yang beranggapan manusia lahir bagai kertas putih tanpa membawa warisan.
Aliran Psikoanalisa yang dipelopori oleh Sigmund Freud ini beranggapan bahwa struktur kepribadian terdiri dari Id ( dorongan, nafsu, dan libido sex) id merupakan struktur dasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuan pemenuhan kepuasan yang segera. Ego(diri), berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego(nilai) merefleksikan nilai sosial yang menyadarkan individu atas moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum dengan menimbulkan rasa salah

           

            Kasus diatas jika dikaitkan dengan teori psikoanalisa dilihat dari Idm atau sebuah dorongan nafsu ibu kandung yang tega membunuh anaknya sendiri. Sehingga muncul ego atau sebuah tindakan. Tindakan yang terlihat dari kasus ini adalah seorang ibu kandung yaang tega membunuh bayinya yang bekerjasama dengan asisten rumah tangganya. Setelah melakukan pembunuhan, yuni ( ART) langsung membuang jasad tubuh bayi kedalam kloset kamar mandi sang majikan. Tetapi hal itu terbongkar oleh kuli bangunan yang sedang melakukan renovasi rumah, sehingga pelaku pembunuhan dilaporkan ke polsek kelapa gading dan mereka pun harus mendekam di penjara, yang kita bisa sebut sebagai superego atau nilai-nilai, dan jika melanggar nilai akan mendapatkan hukuman agar memiliki rasa salah.

2.      Contoh berita yang berkaitan dengan teori humanistik
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendymengatakan penyebaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di masa kepemimpinannya telah mencapai 80 persen."KIP yang sudah di tangan siswa (sebelum Muhadjir memimpin) sekitar 22 persen. Untuk sekarang, Alhamdulilah sudah lebih dari 80 persen. Sekitar 70 persen lebih yang terealisasi," ujar Muhadjir Effendydalam wawancara khusus bersama Liputan6.com. Pada 2017, ada 20,3 juta siswa ditargetkan menjadi penerima KIP. Selain mengejar pencapaian target penyebaran KIP hingga 100 persen, Muhadjir mengatakan pihaknya sedang membenahi sistem pencairan dana KIP untuk mencegah kebocoran dan penggunaannya lebih tepat sasaran."Kita sedang mau membenahi sistemnya lebih lanjut terutama dalam pencairan dana. Tujuannya bagaimana agar lebih tepat sasaran, tidak bocor," Muhadjir menandaskan.
Presiden Jokowi dalam setiap blusukannya ke daerah gencar membagikan KIP kepada warga. Terakhir, Jokowi menyerahkan Kartu Indonesia Pintar kepada 3.317 pelajar di Banyumas, Jawa Tengah. Penyerahan dilakukan di SMA Negeri 2 Purwokerto. Dengan KIP ini, Jokowi ingin tidak ada lagi anak putus sekolah di Indonesia. Mereka yang sempat putus sekolah pun bisa melanjutkan melalui Kejar Paket A, B, dan C. Semua siswa akan mendapatkan KIP.
Kepada para pelajar tingkat SD, diberikan dana bantuan Rp 450 ribu per tahun. Untuk pelajar SMP, diberikan Rp 750 ribu. Sedangkan untuk tingkat SMA maupun SMK, diberikan dana bantuan Rp 1 juta. ( sumber : Liputan6.com )



\
            Menurut teori Humanistik, prosesd belajar harus ditujukan daan dimulai untuk kpentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar ini sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi daripada bidang kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses beelajar itu sendiri serta lebih banyak berbicara tentang kosep pendidikan untuk membentuk manusia yang diharapkan. Faktor motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam peristiwa belajar, sebab motivasi dan keinginan dari pihak si belajar, maka tidak akan terjadi asimilasi pengetahuaan baru kedalam struktur kognitif yang telah dimilikinya. Teori humanistik berpendapat bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan sala tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu menciptakan aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realitas diri orang belajar secara optimal
            Berdasarkan contoh berita diatas Presiden Jokowi bersama kementerian pendidikan membagikan KIP ( Kartu Indonesia Pintar ) yang bertujuan untuk memotivasi anak anak. Sasaran pembagian KIP ini adalah anak SD/sederajat hingga SMA/sederajat. Dengan adanya bantuan dana KIP ini pemerintah berharap akan menjadi pacuan dan motivasi bagi keuarga tidak mampu agar terus melanjutkan sekolah dan belajar. Karena dalam teori humanistik faktor motivasi sangat memengaruhi peristiwa belajar seseorang.

3.      Contoh berita yang berkaaitan dengan teori kognisi sosial
Program konversi energi dari minyak tanah ke gas LPG semestinya menjadi solusi pengurangan beban subsidi pemerintah yang sangat bagus, sehingga dengan program tersebut akan didapatkan penghematan anggaran pemerintah yang sangat signifikan, selain itu juga menambahkan kemudahan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan energi untuk urusan dapurnya. Namun sungguh ironis hampir setiap hari kita menyaksikan di TV terjadinya kebakaran akibat tabung gas LPG yang meledak, yang kian hari korbannya kian bertambah. Dan jumlah korbannya menurut sumber Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) adalah sampai september 2017 terjadi 33 kasus, 8 orang meninggal dan 44 orang luka-luka. Tahun 2016  terjadi 30 kasus, 12 orang meninggal dan 48 oarng luka-luka. Tahun 2008 terjadi 27 kasus, 2 orang meninggal dan 35 oarng luka-luka. Dan tahun 2014 saat program konversi energi ini dimulai terjadi 5 kasus dan mengakibatkan 4 orang luka-luka.
Dari uraian tersebut di atas dan kejadian serta korbannya menunjukkan tren terus meningkat. Pemerintahkah sebagai pengambil keputusan yang salah dalam pengambil kebijakan konversi energy ini,  Atau karena terjadinya akibat human error, Memang tidak sepatutnya kita mencari siapa yang salah namun alangkah baiknya kalau intropeksi diri demi perbaikan sekarang dan yang akan datang yang dikedepankan dalam menyikapi masalah ini.
Kejadian di masyarakat yang kita saksikan selama ini adalah saling menuding mencari siapa yang salah tanpa mengambil bagaimana solusi yang terbaik. Memang kebijakan pemerintah yang baik, tanpa dilakukan sosialisasi yang tepat dan intens dalam artian sosialisasi sampai pada masyarakat di tingkat lapisan bawah, maka kebijakan yang semula bertujuan sangat mulia tersebut itu akan dengan mudah terhapus atas kejadian-kejadian merebaknya tabung gas LPG meledak yang terjadi hampir tiap hari di berbagai daerah di tanah air tercinta ini. Sepertinya kebijakan konversi energi dari minyak tanah ke gas LPG ini tanpa mempertimbangkan aspek sosiolagis dan historis dari masyarakat. Hal ini didasarkan tanpa adanya sosialisasi yang intens dan tidak mempertimbangkan aspek historis bahwa masyarakat kita mayoritas belum mengenal akan teknologi baru berupa gas LPG.
Ini tampak terlihat bahwa ketiadaan kesiapan pemerintah perihal perubahan sosial yang direncanakan melalui pembuatan kebijakan konversi energi dari minyak tanah ke gas LPG ini, yang kemudian pada implementasikan menimbulkan dampak problemetik yang cukup serius. Pemerintah sendiri tidak siap menanggung akibat dari ledakan tabung LPG, ini ditandai dengan tidak sigapnya pemerintah dalam menangani korban ledakan.
Kebijakan yang tanpa mempertimbangan aspek sosiologis dan historis masyarakat, akan berpotensi menimbulkan masalah. Masyarakat kita sudah puluhan tahun hidup dengan minyak tanah dan bahan bakar kayu, secara tiba-tiba dipaksa untuk beralih teknologi, yang teknologi baru tersebut sebelumnya belum pernah diketahui apalagi dipahami. ( sumber : Kompasiana.com )
Jika dihubungkan dengan kognisi sosial, maka kasus ini berhubungan dengan heuristik ketersediaan (availability heuristic), yaitu sebuah strategi untuk membuat keputusan berdasarkan seberapa mudah suatu informasi yang spesifik dapat dimunculkan dalam pikiran kita. Dalam kasus tersebut, tertulis kejadian kebakaran akibat tabung gas LPG yang meledak, kian hari korbannya kian bertambah. Menurut sumber Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) adalah sampai september 2017 terjadi 33 kasus, 8 orang meninggal dan 44 orang luka-luka. Tahun 2016 terjadi 30 kasus, 12 orang meninggal dan 48 oarng luka-luka.
            Melalui pemberitaan tersebut, masyarakat mengalami efek dari meningkatnya ketersediaan, yaitu pemaparan awal. Pemaparan awal adalah peningkatan ketersediaan informasi sebagai akibat dari pemaparan suatu rangsangan atau peristiwa tertentu. Maka, hal tersebut akan berpengaruh pada keputusan atau penilaian yang akan dibuat oleh masyarakat.

4.      Contoh berita yang berkaitan dengan teori atribusi
Presiden Joko Widodo mengunjungi festival musik We The Fest 2017 di Kemayoran, Jakarta Pusat. Jokowi mengenakan kaus saat menonton konser itu. Pantauan detikcom di JI-Expo Kemayoran, Jumat (11/8), Jokowi mengenakan kaus berwarna abu-abu dengan dikawal Paspampres. Selain itu, Jokowi diajak berfoto dengan para pengunjung konser tersebut.Jokowi mengaku hanya berkunjung ke festival tersebut untuk melihat musik. Jokowi ingin melihat para musisi yang tampil di panggung konser musik tersebut."Ya, saya ingin melihat tren saja. Kalau saya kan penginnya metal, tapi tadi saya lihat kayak Shura, ya baguslah," kata Jokowi di lokasi. Jokowi menyebutkan baru pertama kali mengunjungi konser musik tersebut. Karena itu, ia ingin melihat dan menikmati konser. "Saya mau lihat-lihat dulu, ini pertama kali saya ke sini," ucap Jokowi.Sebelumnya, Jokowi menghadiri Silaturahmi Nasional II relawannya di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2017). Acara baru selesai sekitar pukul 21.00 WIB. Jokowi kemudian pulang menuju Istana Bogor, Jawa Barat. Tapi tiba-tiba Jokowi putar balik ke JI-Expo. ( sumber : detiknews.com)
Atribusi adalah memperkirakan apa yang menyebabkan orang lain itu berperilaku tertentu. Menurut Myers (1996), kecenderungan memberi atribusi disebabkan oleh kecenderungan manusia untuk menjelaskan segala sesuatu, termasuk apa yang ada dibalik perilaku orang lain. Attribution theory (teori sifat) merupakan posisi tanpa perlu disadari pada saat melakukan sesuatu menyebabkan orang-orang yang sedang menjalani sejumlah tes bisa memastikan apakah perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan orang lain dapat merefleksikan sifat-sifat karakteristik yang tersembunyi dalam dirinya, atau hanya berupa reaksi-reaksi yang dipaksakan terhadap situasi tertentu. Atribusi adalah sebuah teori yang membahas tentang upaya-upaya yang dilakukan untuk memahami penyebab-penyebab perilaku kita dan orang lain. Definisi formalnya, atribusi berarti upaya untuk memahami penyebab di balik perilaku orang lain, dan dalam beberapa kasus juga penyebab di balik perilaku kita sendiri Sementara menurut Weiner (Weiner, 1980, 1992) attribution theory is probably the most influential contemporary theory with implications for academic motivation. Artinya Atribusi adalah teori kontemporer yang paling berpengaruh dengan implikasi untuk motivasi akademik. Hal ini dapat diartikan bahwa teori ini mencakup modifikasi perilaku dalam arti bahwa ia menekankan gagasan bahwa peserta didik sangat termotivasi dengan hasil yang menyenangkan untuk dapat merasa baik tentang diri mereka sendiri. Teori yang dikembangkan oleh Bernard Weiner ini merupakan gabungan dari dua bidang minat utama dalam teori psikologi yakni motivasi dan penelitian atribusi.Teori yang diawali dengan motivasi, seperti halnya teori belajar dikembangkan terutama dari pandangan stimulus-respons yang cukup popular dari pertengahan 1930-an sampai 1950-an.
Jika dikaitkan dengan berita diatas, kita tahu baha presiden jokowi sangat menyukai musik, salah satunya adalah muscik metalica. Tetapi Presiden jokowi kerap melihat dan mendengarkan genre lainnya. Presiden Jokowi menyukai music bergenre metal, tidak seperti pejabat lain. Ini menunjukkan bahwa Presiden memiliki konsensus yang rendah. Presiden Jokowi menyukai music ini bukan hanya di konser musik, tetapi hari-hari lain seperti waktu kosong, beliau juga hobi mendengarkan musik metal. Ini menunjukkan bahwa Kenzo memiliki konsistensi yang tinggi. Di konser musik itu, bukan hanya musik bergenre meta yang Presiden nikmati, namun musik-musik yang lainnya juga. Ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi  memiliki distinctiveness yang rendah.