Sabtu, 01 April 2017

Teori Media Ecology



Pengantar Teori Ekologi Media
Teori Ekologi media tidak lepas dari peran tokoh Marshall McLuhan. Teori McLuhan tentang Ekologi Media adalah gambaran baik dari pepatah terkenalnya, yaitu “ The Meedium is the message”. Pernyataan yang singkat itu membuat bingung harapan yang kita. Kita sudah terbiasa menganggap bahwa pesan yang kita bawa berasal dari alat media itu sendiri. Medium itu mengantarkan sebuah pesan. Ketika mengingat sebuah budaya akan memengaruhi media. Bagaimanapun kita selalu tersesat dalam ilusi sebuah konten. Medium adalah pesan,  ini adalah slogan dari Teori Ekologi Media,  Frase tersebut merujuk pada kekuatan dan pengaruh medium terhadap masyarakat, bukan isi pesannya. Medium mampu mengubah bagaimana kita berpikir mengenai orang lain, diri kita sendiri, dan dunia di sekeliling kita. Akan tetapi McLuhan tidak mengesampingkan pentingnya isi. McLuhan merasa bahwa isi mendapatkan perhatian lebih dari kita dibandingkan dengan yang didapat medium. Walaupun sebuah pesan mempengaruhi keadaan sadar kita, medium lebih besar mempengaruhi keadaan bawah sadar kita.

Teori Ekologi Media
Menurut McLuhan, Ekologi Media adalah Sebuah kajian tentang perbedaan individu dan lingkungan sosial yang diciptakan menggunakan teknologi komunikasi yang berbeda. Media mempunyai kekuatan membentuk opini masyarakat, orang menggunakan media untuk memperoleh kekuatan politik dan ekonomi dan bahkan mengubah susunan sosial dari sebuah masyarakat, media terdapat di dalam diri mereka untuk mengendalikan ide di dalam sebuah masyarakat.
Banyak pemahaman bahwa perubahan sosial dan budaya sulit untuk dilakukan tanpa adanya pengetahuan dari cara media sebagai lingkungan. Tetapi melihat tentang Ekologi dari Media adalah sebuah usaha yang sulit karena semua lingkungan itu berwujud dan saling berhubungan. Lingkungan adalah bukan untuk di identifikasi. Ada asumsi penting dari teori ini, yaitu
Media melingkupi setiap tindakan di dalam masyarakat. Kita tidak dapat melarikan diri dari media. Bahkan McLuhan menyebut angka, permainan, dan uang sebagai mediasi. Media-media ini mentransformasi masyarakat kita melalui permainan yang dimainkan, radio yang didengarkan, atau TV yang ditonton. Pada saat bersamaan.
Media memperbaiki persepsi kita dan mengorganisasikan pengalaman kita. Kita secara langsung dipengaruhi oleh media. Media cukup kuat dalam pandangan kita mengenai dunia. Sikap dan pengalaman kita secara langsung dipengaruhi oleh apa yang kita tonton di TV, dan sistem kepercayaan kita dapat dipengaruhi secara negatif oleh TV. McLuhan mempersepsikan TV sebagai hal yang memegang peranan penting dalam pengikisan nilai-nilai keluarga.
Media menyatukan seluruh dunia. Media menghubungkan dunia. McLuhan menggunakan istilah desa global (global village) untuk mendeskripsikan bagaimana media mengikat dunia menjadi sebuah sistem politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang besar. Manusia tidak lagi dapat hidup dalam isolasi, melainkan akan selalu terhubung oleh media elektronik yang bersifat instan dan berkesinambungan. Media elektronik memiliki kemampuan untuk menjembatani budaya-budaya yang tidak akan pernah berkomunikasi sebelum adanya koneksi ini.
McLuhan dan Quentin Fiore mengemukakan bahwa pada dasarnya perkembangan media dalam suatu masa mempengaruhi masyarakat.  Secara umum, terdapat empat era dalam perkembangan media era tersebut antara lain, yang pertama adalah Era Tribal. Pada era ini ditandai dengan tradisi lisan “pencerita” dalam mewariskan dan menyebarkan tradisi, ritual dan nilai-nilai. Konsep bahasa lisan menyebabkan era ini  mengutamakan penggunaan alat indera manusia. Era ini dapat dikatakan budaya berpusat pada pendengaran. Yang kedua ,Era Literasi. Era ini diawali dengan memperkenalkan alfabet. McLuhan dan Fiore (1986) berpandangan bahwa dengan diperkenalkannya alfabet, manusia akan mulai dapat melihat lingkungan secara visual dan spasial. Era ketiga adalah Era Cetakan. Era ini diawali dengan penemuan mesin cetak, menjadi awal dari revolusi industri. Dengan teknologi dimungkinkan dapat memperbanyak esay. Era berikutnya adalah Era Elektronik, Era ini diawali dengan penemuan alat elektronik seperti telegram, telepon, mesin ketik, radio dan televisi. Masa ini menjadikan manusia kembali pada masa tradisi lisan. Namun perbedaanya terdapat pada cara manusia berbicara.


Catatan Kritis
Ekologi Media McLuhan disambut dengan antusias. Beberapa penulis menggunakan isu dan konsep teoretis McLuhan dalam penelitian mereka, tetapi integrasi ekstensif dari karya McLuhan belum muncul secara signifikan dalam keilmuan. Karya McLuhan merepresentasikan pemikiran asli dan intelektual multisisi yang telah menjadi bagian dari warisan kita. Ia merupakan figur penting dalam pemahaman kita akan budaya, media, dan komunikasi akan tetapi nilai heuristik dari Teori Ekologi Media agak terbatas. Teori Ekologi Media banyak konsepnya sulit dipahami, sehingga kemungkinan pengujian teori ini menjadi hal yang menantang dan hampir tidak mungkin. Teori ini terlalu optimis mengenai peranan teknologi dalam masyarakat. McLuhan gagal mendefinisikan kata-katanya dengan hati-hati dan ia terlalu banyak menggunakan istilah yang dilebih-lebihkan.

 Penerapan
Teori Ekologi media karya McLuhan sebenarnya masuk ke dalam berbagai interaksi. Salah satunya adalah di dalam komunikasi antarpersonal, dan antarbudaya. Yang dimana McLuhan menyebutkan, perilaku individu dan lingkunganya berbeda karena dipengaruhi oleh medium atau alat dari media itu. Media mempunyai kekuatan membentuk opini masyarakat, orang menggunakan media untuk memperoleh kekuatan politik dan ekonomi dan bahkan mengubah susunan sosial dari sebuah masyarakat, media terdapat di dalam diri mereka untuk mengendalikan ide di dalam sebuah masyarakat.

Contoh Kasus
Salah satu contoh kasus dalam teori ini adalah tentang kepemilikan HandPhone pada setiap orang. Si Ahmad adalah seseorang yang tidak bisa lepas dari yang namanya HP. Setiap hari selalu memegang Hp. Sampai saat si Ahmad sedang ada kuliah, dan ternyata peraturan itu tidak boleh menggunakan HP. Tiba-tiba HP yang berada di saku celana berbunyi dan bergetar. Seakan-akan notifikasi atau pemberitahuan tersebut begitu penting. Saat HP terasa bergetar di saku celana, perasaan Ahmad sangat bangga. Dari sini lah medium yang akan memengaruhi konsep, dan perbuatan seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar