Pengantar Teori Uses
and Gratificaation
Teori uses and gratification tidak lepas
dari ahli yang bernama Elihu katz, teori ini
adalah salah
satu teori komunikasi (massa) dimana titik berat penelitian dilakukan pada
pemirsa atau khalayak sebagai penentu pemilihan pesan dan media.
Uses and Gratification Theory yang
merupakan salah satu dari teori komunikasi massa melihat audiens dari proses
komunikasi massa sebagai individu yang aktif, selektif dan memiliki tujuan
tertentu terkait dengan terpaan media kepadanya. Artinya individu atau audiens
(khalayak) sebagai makhluk sosial mempunyai sifat selektif dalam menerima pesan
yang ada dalam media massa.
Uses and Gratifications meneliti
asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan
harapan tertentu dari media masa atau sumber-sumber lain (atau keterlibatan
pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan penelitian yang
menggunakan Uses and Gratifications model memusatkan perhatian pada
kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan. Mc
quail (1995) mengatakan ada dua hal utama yang mendorong munculnya pendekatan
penggunaan ini. Pertama, ada oposisi terhadap pandangan deterministis tentang
efek media. Sikap ini merupakan bagian dari “penemuan kembali manusia” yang
terutama terjadi pada sosiolog di amerika. Kedua, ada keinginan untuk lepas
dari debat yang berkepanjangan tentang selera media masa. Dalam persoalan ini
pendekatan Uses and Gratifications model menyajikan alternatif lain
dalam memandang hubungan antara isi media dengan komunikan, dan dalam
pengkategorian isi media menurut fungsi.
Teori Uses and Gratification
Teori
ini memposisikan audiens sebagai aktif, artinya audiens bebas untuk melakukan
hal selektif dan memilih media sesuai
keinginan , dan setiap orang bebas untuk memilih media sesuai passion dan
keinginan mereka. Banyak asumsi dari Uses and Gratifications Theory. Ada
lima asumsi dasar dari Uses and Gratifications Theory, antara lain adalah, Audiens aktif dan penggunaan medianya
berorientasi pada tujuan, Inisiatif dalam menghubungkan kebutuhan pemuasan
untuk pilihan media tertentu terletak pada audiens, Media bersaing dengan
sumber-sumber lain untuk kepuasan kebutuhan, media memberikan pengaruh berbeda
terhadap orang yang berbeda, serta audiens dapat melaporkan kepuasan yang
mereka dapat dari media. Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi
mengklasifikasi kebutuhan dan kepuasan audiens yaitu: Diversion (Pengalihan),
yang didefinisikan sebagai pelarian dari rutinitas dan permasalahan
sehari-hari. Personal relationships (Hubungan Pribadi), yang muncul saat orang
menggunakan media sebagai pengganti temannya. Personal identity(Identitas
Diri), atau cara untuk memperkuat nilai-nilai individu. Surveillance
(Pengawasan), atau informasi bagaimana media akan membantu seseorang untuk
mencapai sesuatu. Ada beberapa tipologi dari teori ini, diantaranya adalah
untuk Passing Time artinya seseorang menggunakan media untuk menghabiskan waktu
luang. Companionship, artinya seseorang menggunakan media untuk menambah
persahabatan dan kebersamaan dengan orang lain. Enjoyment artinya media
digunakan seseorang untuk menambah unsur kenikmatan mereka. Social Interaction
disini seseorang menggunakan media untuk menambah interaksi dalam kehidupan
sosial. Relaxation disini media digunakan sebagai alat relaksasi. Information
menjelaskan bahwa seseorang menggunakan media sebagai alat informasi. Excitement
disini media berfungsi sebagai alat kegembiraan tersendiri.
Sebagaimana dikutip McQuail telah menunjukkan pengaruh
mood seseorang saat memilih media yang akan ia gunakan, pada saat seseorang
merasa bosan maka ia akan memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan
pada saat seseorang merasa tertekan ia akan memilih isi yang lebih menenangkan
dan ringan. Program TV yang sama bisa jadi berbeda saat harus kepuasan pada
kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda
diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya, latar
belakang, dan peranan sosialnya. Sebagai contoh anak-anak secara khusus lebih
menyukai untuk menonton TV untuk mencari informasi dan disaat yang sama lebih
mudah dipengaruhi.
Catatan Kritis
Teori ini sebenarnya mudah
dipahami tapi ada sedikit catatan bahwa tidak semua khalayak mengkonsumsi pesan
dari media massa untuk mencapai kepuasaan atau tujuan tertentu,sebenarnya dalam
penggunaan media bisa juga terkait dengan kebiasaan seseorang sehingga tidak
memiliki alasan tertentu mengapa ia mengkonsumsi media.Teori ini mengesampingkan kemungkinan
bahwa media bisa jadi memiliki pengaruh yang tidak disadari pada kehidupan pemirsanya.Teori ini dapat dikatakan tidak
sempurna saat digunakan untuk menilai media yang telah digunakan dalam hal
kebiasaan yang dilakukan penggunanya.Namun
teori ini tetap tepat untuk digunakan dalam menilai hal-hal spesifik tertentu
yang menyangkut pemilihan seseorang saat menggunakan media.
Penerapan
Teori Uses and Gratification ini dapat
diterapkan dalam komunikasi masa. Dengan menggunakan teori ini sebagai dasar
penelitian mengenai media dimasyarakat tentang alasan alasan khalayak mengapa
terus mengkonsumsi media tertentu dan sebenarnya kepuasan apa yang khalayak
dapat dari penggunaan media tersebut. Tidak
hanya itu penggunaan teori ini juga bisa digunakan ketika kita dihadapkan
dengan munculnya media baru,misal internet. Kita diharapkan dapat menyeleksi
hal-hal positif dalam penggunaan media internet itu sendiri,sebagai pengguna
aktif dan selektif,serta dapat memilih setiap media sesuai content atau pesan
apa yang kita butuhkan.
Contoh Kasus
Akhir-akhir ini Ahmadi mendapatkan
banyak tugas kuliah. Hampir setiap hari dalam satu minggu Ahmadi berada di area
Hotspot untuk menyelesaikan tugasnya. Tetapi pada suatu hari, Ahmadi sengaja
untuk meluangkan waktunya untuk melepaskan penat dari tugas kuliah. Ahmadi
meluangkan waktunya dengan cara menonton film terbaru di bioskop, selain itu
juga Ahmadi mengunjungi Mall hanya untuk sekedar jalan-jalan atau window shoping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar